PROPOSAL
USAHA KECIL MENENGAH
“DW
PREKSU (DUWE WARUNG AYAM GEPREK DAN SUSU)”
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen
Pengampu: 1. Dr. Drs. Sukirman Spd. SH. MM
Disusun
Oleh:
NAMA
: DEVI APRILIA SUTRISNO
NIM
: 201511317
KELAS : 4D
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga
penulis mampu menyelesaikan Proposal Usaha ini dengan baik.
Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan di
Universitas Muria Kudus Jurusan Manajemen.
Dalam memenuhi
persyaratan tersebut penulis mencoba membuat Proposal yang berjudul “Proposal
Usaha Kecil Menengah (DW PREKSU)”.
Dalam menyusun
Proposal ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa Proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan, sebab pengetahuan dan pengalaman yang di miliki penulis terbatas,
cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun
Proposal ini.
Akhir kata, semoga
Proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Kudus, Maret 2017
Penulis
RINGKASAN
Di
jaman sekarang ini, makanan enak dan murah merupakan suatu hal penting dalam
benak para konsumen. Sehingga banyak para pedagang makanan atau pengusaha
warung/cafe yang berlomba-lomba menjual produknya secara murah.
Salah
satunya adalah usaha yang kami dirikan yaitu “DW Preksu”. DW Perksu merupakan
sajian khas ayam geprek yang pedas dengan sajian susu segar sebagai
pendampingnya. Dengan rasa makanan yang enak serta minuman yang segar dan di
dorong dengan harga yang murah tentu para konsumen akan tertarik untuk datang
dan mencoba.
Dengan
kreasi seperti ini diharapkan agar ayam geprek dan susu ini menjadi menu
makanan yang selalu terbayang di benak masyarakat.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ........................................................................................................... i
KATAPENGANTAR
.............................................................................................. 1
HALAMAN
RINGKASAN..................................................................................... ........... 2
DAFTAR
ISI.............................................................................................................
3
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang........................................................................................................... 4
1.2
Konsep Usaha............................................................................................................ 4
1.3
Visi Misi..................................................................................................................... 5
1.4
Tujuan............................................................................................................
5
BAB
II PROFIL USAHA................................................................................................. 7
BAB
III STRUKTUR ORGANISASI................................................................... ........... 8
BAB
IV PRODUK USAHA...................................................................................
10
4.1 Jenis dan Produk Usaha................................................................................ ........... 10
4.2 Peralatan yang digunakan............................................................................. ........... 10
4.3 Bahan Baku................................................................................................... ........... 10
4.4 Pembuatan Produk........................................................................................ ........... 11
BAB
V ASPEK PEMASARAN
5.1 Analisis STP dan 4P..................................................................................... ........... 13
5.2 Faktor Kompetitif......................................................................................... ........... 15
BAB
VI RENCANA KEUANGAN.................................................................................. 17
BAB
VII PENUTUP............................................................................................................ 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang di Asia yang memiliki tingkat
pengangguran yang tinggi. Kondisi yang bersifat ironi jika di bandingkan dengan
jumlah tingkat lulusan sarjana dari berbagai macam jurusan dari berbagai
universitas di Indonesia yang seharusnya mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Salah satu hal yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi adalah kurangnya
jiwa kewirausahaan dari para lulusan tersebut sehingga tidak terciptanya
lapangan kerja baru. Adapun kesempatan kerja yang dicari oleh para lulusan
sarjana pada umumnya adalah lapangan kerja di bidang formal dan masih terhambat
dengan kompetisi pencari kerja yang jumlahnya tidak sedikit pula serta penyerapan
tenaga kerja yang belum seimbang.
Melihat
kondisi yang sedang dihadapi sekarang ini, tentu membuat masyarakat pencari
kerja merasa bahwa dunia kerja di Indonesia kurang menjanjikan masa depan yang
cerah. Memahami kondisi tersebut maka diperlukan sebuah cara yang efektif agar
dapat menyelesaikan permasalahan kurangya penyerapan tenaga kerja yaitu dengan
berwirausaha mandiri. Begitu banyak pilihan untuk dijadikan jenis usaha mandiri
bagi para pemula dalam membuka lapangan usaha baru. Salah satunya adalah jenis
usaha yang berkecimpung dalam bidang kuliner. Jenis usaha kuliner saat ini semakin
marak di jumpai di berbagai tempat. Akan tetapi, kesempatan untuk dapat
berkembang dalam usaha ini tidaklah kecil. Permasalahan yang mungkin di hadapi
adalah pemilihan usaha kuliner yang tepat dan dapat di gemari sehingga usaha
yang dirintis dapat bertahan.
Salah
satu makanan pokok masyarakat Indonesia adalah jenis makanan yang diolah dari
Unggas. Ayam merupakan makanan yang umum dijumpai sebagai menu makan keluarga
hampir disemua kalangan ekonomi atas maupun bawah. Bahkan menu unggas ini juga
digemari oleh semua umur karena rasanya yang enak serta nutrisi yang baik pada
olahan daging unggas ini. Dilihat dari konsumsi masyarakat secara umum, daging
unggas khususnya ayam merupakan jenis bahan olahan yang dikonsumsi sebagai menu
harian di meja makan keluarga maupun di rumah makan pada umumnya.
1.2 Konsep Usaha
Konsep
usaha yang akan kami terapkan disini adalah sebuah warung makan lesehan agar
tidak terasa sempit apabila banyak pengunjung yang datang. Jadi ketika
pengunjung datang bisa langsung duduk kemudian ada pelayan yang menghampiri
untuk mencatat pesanannya. Kemudian dengan ditambahkan dengan WiFi gratis yang
membuat para pengunjung menjadi lebih betah dan nyaman, dan memiliki pemikaran
untuk datang lagi ke tempat ini.
Apabila
ada pelanggan yang ingin makan ayam geprek tetapi tidak bisa keluar membeli
karena sibuk, akan di sediakan delivery order (pesan antar) ke daerah tujuan
pelanggan jadi bisa lebih mudah.
Memang
tak jarang kita jumpai konsep usaha yang seperti ini, karena memang yang di
utamakan pelanggan sekarang ini adalah tempat yang nyaman serta makanan yang
enak. Namun, bukan mencoba untuk meniru tetapi saya ingin menjadikan pelanggan
tersebut merasa nyaman dan tenang.
1.3 Visi dan Misi
a.
Visi
Menjadi
warung makan ayam geprek yang kreatif dan menjadi pilihan utama pelanggan.
b.
Misi
·
Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
konsumsi masyarakat
·
Memberikan kepuasan terhadap pelanggan,
pemilik, serta karyawan/pegawai
·
Mengembangkan inovasi demi kelangsungan
dan ketahanan perusahaan
·
Mengembangkan hubungan yang saling
menguntungkan dengan para pemasok
1.4 Tujuan Usaha
Sekarang
ini yang dibutuhkan masyarakat bukan hanya sembarang makanan dari unggas saja
tetepi juga kualitas rasa dan sajiannya. Maka hal ini menjadi perhatian kami untuk
menciptakan ide yaitu membuat usaha di bidang kuliner yaitu produk olahan
unggas dengan jenis olahan ayam geprek. Oleh karena itu, meski produk saya
merupakan produk yang berdasarkan ayam juga namun produk kami berbeda dengan
makanan olahan unggas lainnya serta ingin mengembangkan terobosan yang sudah
ada sesuai dengan zaman sekarang yang lebih modern.
Namun
tujuan utama dari pendirian usaha ini adalah kecintaan kami sebagai pendiri
usaha ini terhadap rasa masakan yang pedas dan kesukaan kami terhadap ayam.
Karena menurut kami, apabila makanan tidak memiliki rasa pedas maka makanan
tersebut kurang sedap. Untuk itu kami ingin menunjukan kepada masyarakat
sekitar bahwa makanan pedas itu enak apalagi dipadukan dengan ayam goreng
krispy yang gurih, dan lebih nikmat apalagi disajikan dengan minuman yang
diolah dari berbagai macam susu segar. Menambah cita rasa dari makanan ini.
BAB II
PROFIL
USAHA
Warung
ayam geprek dan susu yang kami beri nama dengan nama “DW Preksu”, yang artinya
“Duwe Warung ayam geprek dan susu” adalah sebuah warung makan yang bergerak
dibidang jasa boga atau makanan. Maksud dari ayam geprek dan susu ini adalah
makanan yang berupa ayam geprek kemudian di hidangkan dengan minuman dari
olahan susu segar yang menjadi pendamping dari ayam geprek tersebut. Namun,
untuk pelanggan yang tidak menyukai susu masih ada minuman lain yang di
tawarkan. Bukan hanya minuman yang tersedia berbagai macam, namun makanannya
pun bukan hanya ayam geprek tetapi ada yang lainnya dan tersedia banyak cemilan
disini.
Warung
ini merupakan usaha perseorangan yang di dirikan oleh Devi Aprilia yang
memiliki kecintaan terhadap rasa makanan yang pedas. Kemudian muncul ide untuk
membuat sebuah warung makan yang di dalamnya terdapat masakan yang memiliki
rasa pedas.
DW
preksu akan membuka usahanya di sekitaran Jl. Tanjung no. 244 Desa Kramat. Dengan
letak yang strategis karena berada di tengah kota agar mudah di jangkau dari
berbagai penjuru wilayah. Letaknya yang dipinggir jalan raya juga akan
memudahkan para pelanggan yang ingin datang ke DW preksu ini, orang yang lewat
berlalu lalang juga dapat melihatnya kemudian jika tertarik bisa mampir.
BAB III
STRUKTUR
ORGANISASI
Profil
pemilik
Nama
Pemilik Usaha : Devi Aprilia Sutrisno
Tempat,
tanggal lahir : Kudus, 19 April 1996
Alamat : Nganguk Wali RT 5 RW 3 Ds. Kramat
Kab. Kudus
Pendidikan : S1 Ekonomi
Bukan
hanya di sebuah perusahaan besar saja yang membutuhkan struktur organisasi,
namun di warung kecil juga harus memiliki struktur organisasi yang tersusun
baik agar usaha tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan.
Di
warung DW preksu pun memiliki struktur organisasi dimana para pelaku organisasi
melakukan pekerjaan sesuai dengan bidangnya agar warung ini dapat berjalan
dengan baik. Struktur organisasinya adalah sebagai berikut :
Pemilik
dan Kepala Usaha
Devi
Aprilia
|
Pelayan
2
Wahyu
Surya
|
Pelayan
1
Karina
Ristyasari
|
Koki
2
Ayu
Mayang
|
Koki
1
Rafli
Kurniawan
|
Dari
keterangan di atas saya akan mendeskripsikan pekerjaan dan kemampuan mereka
masing-masing :
1. Devi
Aprilia, selaku pemilik usaha dan kepala usaha. Bertugas untuk mengawasi dan
bertanggung jawab dalam berjalannya sebuah proses usaha.
2. Rafli
Kurniawan, sebagai koki 1 bertugas untuk memasak pesanan pelanggan dan
bertanggung jawab atas hidangan yang disajikan.
3. Ayu
mayang, bertugas sebagai koki 2 yang bertugas membantu dalam pekerjaan koki 1
agar tidak terjadi kewalahan.
4. Karina
Ristyasari, pelayan 1 dan bertugas melayani pelanggan dengan baik dan penuh
kesopanan.
5. Wahyu
Surya, pelayan 2 juga bertugas melayani pelanggan serta tugasnya sebagai man
delivery atau pengantar pesanan ke pada pelanggan yang tidak bisa datang ke
warung.
Kami
mencoba menempatkan orang-orang tersebut pada bidangnya yang sesuai agar
kelancaran usaha warung ini dapat berjalan dengan baik karena telah menempatkan
sesuai bidang dan kemampuan masing-masing orang. Sehingga tidak akan di jumpai
pesanan yang tidak sesuai dengan keinginan pelanggan tersebut.
BAB IV
PRODUK USAHA
4.1 Jenis dan macam-macam produk
1. Ayam
geprek level
2. Mie
goreng/kuah level
3. Berbagai
macam minuman olahan susu
4. Cemilan
ringan
5. Memungkinkan
percobaan inovasi baru.
4.2 Peralatan yang digunakan
1. Wajan
penggorengan
2. Sodet
3. Mangkuk
plastik
4. Piring
5. Gelas
kaca
6. Sendok
dan garpu
7. Kompor
8. Tabung
gas
9. Cobeg
10. Saringan
11. Panci
12. Solet
13. Blender
14. Magic
com
4.3 Bahan baku yang dibutuhkan
·
Bahan utama :
1. Ayam
potong
2. Mie
instan
3. Beras
4. Telur
5. Gula
6. Garam
7. Bawang
putih
8. Tepung
terigu
9. Tepung
maizena
10. Minyak
goreng
11. Lada
12. Cabai
setan
13. Susu
bubuk
14. Susu
kental manis
15. Es
batu
16. Air
galon
·
Bahan pendamping :
1. Keju
2. Biskuit
4.4 Pembuatan Produk
Disini
akan dipaparkan bagaimana pembuatan ayam geprek. Yang pertama akan dipaparkan
dahulu cara pembuatan ayam krispy nya, seperti berikut ini :
· Pelapis
cair: Campur tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk, baking powder,
lada, garam dan vetsin. Aduk rata. Masukkan kuning telur dan air sedikit demi
sedikit sambil di aduk hingga tercampur rata. Simpan di dalam kulkas/tempat
yang dingin.
· Pelapis
Kering: Campur semua bahan pelapis kering. Aduk rata. Sisihkan.
· Bumbui potongan ayam dengan lada, garam,
bawang putih bubuk dan cabe merah bubuk. Aduk rata. Diamkan 15 menit agar bumbu
meresap.
· Gulingkan potongan ayam ke dalam pelapis
kering hingga seluruh permukaan terselimuti tepung. Celupkan ke dalam pelapis
cair dan gulingkan kembali ke dalam pelapis kering sambil diremasremas. Lakukan
hingga 2 kali bila ingin ayam yang ekstra kriuk. Lakukan cara ini hingga ayam
habis.
· Panaskan minyak, goreng ayam di dalam minyak
banyak dengan panas sedang. Masak hingga ayam matang, berwarna kuning
kecokelatan dan kering. Angkat, tiriskan.
·
Ayam Goreng krispy sudah siap.
Setelah ayam
goreng krispy matang, persiapkan untuk membuat ayam geprek, caranya sebagai
berikut :
1.
Siapkan alat dan bahan
2.
Bersihkan cabai setan dan bawang putih
3.
Uleg kasar cabai dan bawah putih secara bersamaan, cabai
sesuai dengan selera
4.
Kemudian masukkan ayam krispy yang telah di goreng ke
dalam cobek, geprek bersamaan dengan cabai tersebut.
5.
Campurkan apabila belum tercampur secara keseluruhan
6.
Ayam geprek siap di hidangkan.
4.5 Kelebihan dari produk
1.
Mengandung protein, vitamin, dan mineral yang
dihasilkan dari ayam
2.
Mengandung bahan yang aman dan higienis
3.
Fresh.
4.6 Kelemahan dari produk
1.
Adanya minyak yang mengandung lemak.
BAB V
ASPEK
PEMASARAN
5.1
Analisis STP dan 4P
Dalam ilmu pemasaran kita mengenal STP dan 4P sebagai
strategi pemasaran produk ataupun jasa.
STP adalah singkatan dari segmentation, targeting, dan positioning. Sedangkan
4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni product,
price, place, dan promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing mix apapun
konteksnya.
5.1.1
Analisis STP
1.
Segmentation
Besarnya prospek ayam goreng olahan
membuat produsen berupaya mengembangkan segmentasi dari ayam goreng olahan.
Segmentasi tersebut mencakup dari segi usia maupun selera, sehingga bermunculan
produk makanan ayam goreng olahan dengan berbagai pilihan sajian yang
disesuaikan dengan selera dari segmentasi konsumen mereka. Sejalan dengan
peningkatan permintaan ayam goreng olahan dan perkembangan teknologi yang
semakin maju, produsen-produsen yang bergerak dalam usaha restauran terus
melakukan inovasi untuk menambah keunggulan dari olahan produknya, sehingga
produk mereka memiliki perbedaaan yang nyata dibandingkan produk sejenis dengan
tujuan menarik minat konsumen. Untuk itu kepuasan atribut perlu ditingkatkan
perusahaan untuk mempertahankan konsumen.
Segmentasi Demografis : Segmentasi
demografis konsumen terdiri dari umur, jenis kelamin, pendapatan, agama, status
perkawinan, pendidikan, etnik dan kebangsaan. Produk ayam geprek dan susu ini
ditujukan kepada seluruh kalangan masyarakat tidak hanya untuk orang dewasa,
ayam geprek juga dapat diminati para anak-anak.
Segmentasi Geografis : Segmentasi geografis antara lain:
wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim. Lokasi berada di
Kudus tetapi tidak menutup kemungkinan jika membuka cabang di tempat lain
selain berada di Kudus. Ayam geprek ini cocok dinikmati disegala cuaca, baik
panas maupun dingin.
Segmentasi Psikografi : Segmentasi psikografis ini meliputi
kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, persepsi, serta sikap. Produk ayam
geprek ini ditujukan kepada semua kelas sosial baik kelas menengah ke bawah
maupun kelas menengah ke atas karena harganya pun juga sangat terjangkau.
2.
Targeting
Tahap targeting disini yaitu membidik kelompok
konsumen yang akan kita sasarkan. Dalam usaha ayam geprek dan susu ini saya
membidik pasar konsumen orang dewasa, tetapi tidak dapat menutup kemungkinan
jika produk ini dapat diterima oleh segala kalangan dan umur.
3.
Positioning
Pokok bahasan dalam positioning adalah
mengidentifikasi konsep positioning yang memungkinkan bagi masing-masing segmen
sasaran dan memilih, mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning
yang dipilih.
Pada produk yang saya akan rencanakan yaitu AYAM
GEPREK DAN SUSU ini memiliki kelebihan dalam bentuk penyajian yaitu makan ayam
geprek dengan minuman dari berbagai macam olahan susu. Yang biasanya pada saat
menikmati ayam geprek hanya dengan segelas es teh atau es jeruk. Dengan
penyajian yang seperti ini akan menambah nilai jual dan sensasi yang berbeda
dengan yang dihasilkan dari pedasnya ayam geprek dan segarnya susu, dijamin
rasanya tambah enak. Dengan slogan kami yaitu “DUWE WARUNG PREKSU : PEDASNYA
BIKIN KAMU LUPA DIRI”
5.1.2
4P
Selain STP dalam
rangkaian proses marketing, dikenal pula dengan identifikasi 4P, yaitu antara
lain :
1. Product
: Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang
bagus sesuai dengan target pasarnya. Kesempurnaan
sebuah produk dinilai konsumen melalui komposisi-komposisi produk yang
dimiliki.
Produk Ayam Geprek dan Susu adalah produk dimana olahan ayam
goreng krispy yang dipadukan dengan pedasnya sambal yang terdiri dari cabai
setan yang dikenal cukup pedas dan dengan sedikit membuat inovas penyajian ayam geprek dengan
minuman dari olahan susu. Jadi pelanggan akan merasakan sensasi pedasnya ayam
dan segarnya susu.
Produk ini juga menyehatkan karena dapat memperoleh protein dan
vitamin dari ayam serta kalsium yang terkandung dalam susu.
2. Price
: Produk juga harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar. Setelah
menetapkan produk selanjutnya perusahaan akan menetapkan harga untuk produk
tersebut agar memiliki nilai jual atau nilai tukar. Ayam Geprek dan Susu
menetapkan harga untuk makanan harganya berkisar antara Rp 10.000,- sampai Rp
15.000,- /porsi, sedangkan untuk minuma berkisar antara Rp 5.000,- sampai Rp
12.000,- /gelas.
3. Place
: Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan
menggarap target pasar. Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang
paling strategis, menyenangkan, dan efisien.
Produk
Ayam Geprek dan Susu berlokasi di Jl. Tanjung Kec. Kota Kab. Kudus. Dengan
letak yang strategis karena berada ditengah kota, membidik berbagai kalangan
masyarakat. Letak yang strategis dan mempunyai peluang karena lokasi sekitar
yang terdapat institusi pendidikan seperti SMP 2 Kudus, SMP 3 Kudus, dan SMA 1
Kudus. Terdapat juga institusi perusahaan yaitu adanya Bank BRI, Nojorono, Bank
BTN, serta dekat juga dengan pasar kliwon Kudus.
4. Promotion
: Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni
mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar. Promosi yang saya lakukan
adalah menggunakan dua strategi pemasaran yaitu secara offline dan online.
Menggunakan
strategi pemasaran secara offline yaitu dengan mulut ke mulut, penyebaran
brosur-brosur. Selain itu dapat juga dengan membuka stand pada acara cfd,
bazar, maupun expo sehingga masyarakat juga akan lebih mengenal porduk ini.
Menggunakan
strategi secara online yaitu menjadikan media sosial sebagai tempat pemasaran.
Mengiklankan produk kami di sebuah akun di media sosial.
5.2
Faktor
Kompetitif
Setiap
kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau
pesaing yaitu melalui analisis SWOT. Analisi SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
1.Strength (Kekuatan)
Untuk bisnis ayam
geprek ini sendiri masih cukup memiliki peluang besar untuk menarik perhatian
para konsumen karena saat ini makanan ini sedang trend dan sedang digemari oleh
banyak konsumen. Dan usaha ayam geprek di Kudus sendiri belum terlalu banyak.
Jadi, untuk memperoleh keuntungan besar sangat memungkinkan dari bisnis warung
ayam geprek ini. Dikarenakan juga bahan makanan yang dibeli masih segar.
2.Weakness (Kelemahan)
Ayam goreng krispy nya
yang digoreng menggunakan minyak goreng yang terkadang dihindari karena
mengandung banyak lemak.
3.Oppurtinity (Peluang)
Peluang yang ada dalam
bisnis warung ayam geprek dan susu ini antara lain : bahan baku yang mudah
didapat di pasar tradisional. Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki
kesempatan besar untuk menguasai pasar. Kemudian, dengan letaknya yang
strategis berada di tengah-tengah perkantoran dan sekolahan membuat peluang
orang datang memang sangat besar.
4.Threath (Ancaman)
Banyak pesaing bisnis
ayam geprek dengan inovasi yang terbaru yang saat ini sudah banyak berada di
Kota Kudus sendiri. Dan harga cabai yang menjadi bakan baku utama warung ini
yang harganya sering tidak seimbang.
BAB VI
RENCANA KEUANGAN
Perlengkapan
Perlengkapan
|
kwantitas
|
Harga/unit
|
Total
|
Kompor
gas
|
1
|
Rp
529.900,-
|
Rp
529.000,-
|
Tabung
gas
|
1
|
Rp
200.000,-
|
Rp
200.000,-
|
Sendok
dan garpu
|
5 lusin
|
Rp 6.500,-
|
Rp
325.000,-
|
Piring
|
50
|
Rp 14.000.-
|
Rp
700.000,-
|
Magic
com
|
2
|
Rp
429.900.-
|
Rp
859.800,-
|
Cobeg
|
2
|
Rp 80.000,-
|
Rp
160.000,-
|
Panci
|
2
|
Rp 65.000,-
|
Rp
130.000,-
|
Saringan
|
2
|
Rp 15.000,-
|
Rp 30.000,-
|
Sodet
|
1
|
Rp 16.000,-
|
Rp 16.000,-
|
Blender
|
1
|
Rp
350.000,-
|
Rp
350.000,-
|
Mangkuk
plastik
|
2
|
Rp 12.000,-
|
Rp 24.000,-
|
Wajan
besar
|
1
|
Rp
150.000,-
|
Rp
150.000,-
|
Nampan
|
2
|
Rp 20.000,-
|
Rp 40.000,-
|
Total
|
Rp
3.514.800,-
|
Bahan baku ayam geprek
Bahan
|
Kwantitas
|
Harga/satuan
|
Total
|
Ayam
|
5
ekor
|
Rp 50.000,-
|
Rp
250.000,-
|
Tepung
terigu
|
3
kg
|
Rp 7.500,-
|
Rp 22.500,-
|
Lada
bubuk
|
1
sc
|
Rp 1.500,-
|
Rp 1.500,-
|
Garam
halus
|
2
sc
|
Rp 1.000,-
|
Rp 2.000,-
|
Bawah
putih
|
1/2
kg
|
Rp 16.000,-
|
Rp 16.000,-
|
Bawang
merah
|
1/2
kg
|
Rp 20.000,-
|
Rp 20.000,-
|
Cabai
setan
|
1
kg
|
Rp
125.000,-
|
Rp
125.000,-
|
Minyak
goreng
|
2
L
|
Rp 26.400,-
|
Rp 52.800,-
|
Beras
|
10
kg
|
Rp 6.000,-
|
Rp 60.000,-
|
Total
|
Rp
549.800,-
|
Bahan baku mie level
Bahan
|
Kwantitas
|
Harga/unit
|
Total
|
Mie
instan
|
1
karton
|
Rp
82.000,-
|
Rp 82.000,-
|
Cabai
setan
|
½
kg
|
Rp
62.000,-
|
Rp 62.000,-
|
Telur
|
1
kg
|
Rp
20.000,-
|
Rp 20.000,-
|
Total
|
Rp164.000,-
|
Bahan baku minuman susu
Bahan
|
Kwantitas
|
Harga/satuan
|
Total
|
Susu
cair
|
2
pack
|
Rp 6.800,-
|
Rp 13.600,-
|
Es
batu
|
1
balok
|
Rp 12.000,-
|
Rp 12.000,-
|
Biskuit
|
2
|
Rp 6.800,-
|
Rp 13.600,-
|
Keju
|
2
|
Rp 7.600,-
|
Rp 15.200,-
|
Air
galon
|
1
|
Rp 50.000,-
|
Rp 50.000,-
|
Total
|
Rp
104.400,-
|
Jenis Makanan
|
Biaya
|
Ayam
geprek
|
Rp
549.800,-
|
Mie
level
|
Rp
164.000,-
|
Minuman
susu
|
Rp
104.400,-
|
Total
|
Rp
818.200,-
|
A.
Proses Pengerjaan
Dalam melakukan
pekerjaan dilakukan dengan rincian sebagai berikut :
Hari : Senin-Minggu (Hari Jum’at libur)
Waktu : 10.00 WIB – 21.00
WIB
B.
Rencana Produksi
Jenis produksi =
makanan
Jumlah produksi = 150
porsi/hari = 3.900 porsi/bulan
C.
Biaya Tetap
Sewa tempat = 700.000/bulan
Peralatan = 3.514.800 +
= 4.214.800
D.
Biaya Variabel
Bahan baku = Rp 818.200/hari = Rp 21.273.200/bulan
Biaya overhead
·
Listrik =
Rp 150.000/bulan
·
Transportasi = Rp 150.000/bulan
+
Jumlah = Rp
21.573.000
*1 bulan kerja dihitung
26 hari
E.
Total Cost
=
Rp 21.573.000,-
F.
Rencana Pemasaran
Bulan
pertama
Harga pokok =
=
= Rp 5.531,5 (dibulatkan
menjadi Rp 5.532/porsi)
Harga Jual = Rp
10.000
BEP unit untuk bulan
pertama
10.000x
= 5.532x + 4.214.800
(10.000-5.532)x = 4.214.800
=
4.214.800
4.468
= 943
Maka, 943 / 150 = 6
(dalam hari), 26 hari – 6 hari = 20 hari.
Jadi, untuk
mengembalikan semua biaya dengan keuntungan 0 rupiah makanan dan minuman harus
terjual 943 porsi sedangkan untuk menjual makanan dan minuman sebanyak 943
porsi diperlukan waktu sebanyak 6 hari. Masa produksi dalam sebulan adalah 26
hari, jadi keuntungan yang diperoleh dibulan pertama ini adalah hasil dari
penjualan dalam 20 hari.
Revenue 1 = 20 hari X
150 X 10.000
= 30.000.000
Kemudian dikurangi gaji
tetap karyawan sebesar Rp 1.000.000 X 4 orang = Rp 4.000.000.
Maka, Rp 30.000.000 –
Rp 4.000.000 = Rp 26.000.000,
Jadi, keuntungan bersih
bulan pertama adalah Rp 26.000.000. itu jika seandainya semua biaya yang
dikeluarkan ingin kembali dalam produksi bulan pertama.
Bulan kedua
Harga pokok =
=
= Rp 5.531,5 (dibulatkan
menjadi Rp 5.532/porsi)
Harga Jual = Rp
10.000
BEP unit untuk bulan
pertama
10.000x
= 5.532x + 700.000
(10.000-5.532)x = 700.000
=
700.000
4.468
= 157
Maka, 157 / 150 = 1,2
(dalam hari), 26 hari – 1,2 hari = 24,8 hari
Revenue 2 = 24,8 hari X
150 X 10.000
= 37.200.000
Kemudian dikurangi gaji
tetap karyawan sebesar Rp 1.000.000 X 4 orang = Rp 4.000.000.
Maka, Rp 37.200.000 –
Rp 4.000.000 = Rp 33.200.000,
Jadi, keuntungan bersih
bulan kedua dan seterusnya adalah Rp 33.200.000.
BAB
VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan :
Ayam geprek merupakan
makanan sederhana berupa ayam goreng yang telah di beri bumbu agar menjadi
krispy kemudian digeprek dengan cabai setan dengan jumlah sesuai selera semakin
pedas semakin nikmat. Meskipun baru masuk ke daerah Kudus, namun makanan ini
telah memiliki banyak penggemar karena rasanya yang enak. Ayam geprek dan susu,
adalah menu ayam geprek yang dipadukan dengan kesegaran dari susu sebagai
minumannya, menambah kenikmatan dalam menyantap ayam geprek ini. Terbuat dari
bahan-bahan pilihan yang kaya akan vitamin dan protein yang cocok dikonsumsi
oleh semua kalangan. Selain ayam geprek terdapat pula Mie goreng/mie rebus
level yang dijamin pelanggan akan ketagihan jika menyantapnya.
7.2 Potensi Usaha
Usaha bisnis Ayam
Geprek dan Susu berprospek baik ke depannya dikarenakan banyaknya penggemar
ayam, juga tak sedikit pula penggemar rasa pedas. Selain itu, kandungan dalam
ayam yang kaya akan protein dan mineral serta cabai yang ternyata baik untuk
tubuh manusia. Pedasnya cabai dan gurihnya ayam dipadukan dibuat menjadi ayam
geprek. Atas dasar itulah, bisnis ini mempunyai potensi yang sangat baik.
LAMPIRAN
Gambar perlengkapan
5532 / porsi itu drmana ya
BalasHapusijin copas
BalasHapusijin copas
BalasHapusijin copas ya...
BalasHapusIjin copas ya .....
BalasHapusIzin copas mba buat tugas,matur suwun sebelumnya
BalasHapus
BalasHapusagen sabung ayam online s128 terbaik dan terpercaya.
cfb8
s128
wala meron
sabung ayam s128
bolavita
situs s128
link s128
apk s128
agen s128
judi sabung ayam
agen sabung ayam
sabung ayam online
tajen bali
pembahasannya cukup lengkap Kak. terimakasih telah berbagi informasi yang menarik dan bermanfaat...
BalasHapusSoftware Kasir Restoran Terbaik
min ingin tanya harga pokok dapat dari mana
BalasHapus5 ekor ayam itu jadi berapa porsi ya
BalasHapusIzin copas buat contoh tugas
BalasHapusIjin copas buat contoh tugas kak
BalasHapusIzin copas untuk tugas
BalasHapusizin copas kak untuk tugas,makasih banyak ya sebelum nya
BalasHapusizin copas buat dijadiin referensi ya kak, terima kasih banyak
BalasHapusizin copas kak. buat tugas!! terima kasih
BalasHapusIzin copast kak.. ini sangat membantuuuu. terimakasih , semoga sehat selalu
BalasHapusIZIN COPAS KAKA SYG
BalasHapusbismillah, izin copas ka.. terimakasih semoga bermanfaat :)
BalasHapusizin copas untuk tugas kaaa terima kasihh
BalasHapusizin kopas kaaa untuk tugas kuliahhh terima kasihh
BalasHapus5.531,5 ini diharga pokok, dapetnya dari mana min?
BalasHapusIzin copas ya Kak, Terima Kasih
BalasHapusIzin copas ya Kak, Terima Kasih
BalasHapusIzin copas ka
BalasHapusizin copas ya kak, Terimakasih
BalasHapusijin copas
BalasHapus